Contoh : Laporan Praktikum Koloid Pudding Lengkap
PEMBUATAN PRODUK KOLOID PUDDING
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Kimia
(GAMBAR :
LOGO
SEKOLAH)
Disusun
Oleh :
(Nama-nama Anggota Kelompok)
(Kelas)
(ASAL SEKOLAH)
(Alamat Sekolah)
[Tahun Ajaran (.....-.....)]
...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
(Tempat, Tanggal Bulan Tahun)
Kelompok
Kimia (Kelas)
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
BAB
III ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat
3.2. Bahan
BAB
IV WAKTU DAN CARA KERJA
4.1. Waktu
4.2. Cara Kerja
BAB
V HASIL PRAKTIKUM
5.1. Hasil Praktikum
BAB
VI SIMPULAN
6.1. Kesimpulan
6.2. Daftar Pustaka
6.3. Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kita sering menemukan beberapa produk yang merupakan campuran
dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat tercampur secara merata atau homogen.
Misalnya, saat seseorang membuat minuman yang pada awalnya berbentuk serbuk, bubuk atau tepung, kemudian mencampurnya dengan air panas, maka akan tercampur secara merata. Produk-produk seperti itu adalah
sistem koloid. Pada praktikum kali ini, kami akan membahas mengenai salah satu produk koloid untuk mempermudah mempelajari sistem koloid. Salah satu produk koloid yang akan digunakan yaitu pudding.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah pudding termasuk
ke dalam jenis koloid?
2. Bagaimana cara yang digunakan dalam membuat pudding?
3. Bagaimana pudding dapat menjadi suatu koloid?
1.3. Tujuan
Membuat salah satu produk koloid untuk mengetahui jenis-jenis
koloid dan cara pembuatan koloid.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Koloid adalah suatu campuran zat
heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang
berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara
1-100 nm (10.7 – 10.5 cm).
Berdasarkan pada fase terdispersi dan medium pendispersinya, sistem koloid dapat digolongkan seperti berikut :
Koloid Liofil dan Koloid Liofob
- Koloid Liofil
Koloid Liofil adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga
terbentuk selubung di sekeliling koloid. Contoh: agar-agar.
- Koloid Liofob
Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar
muatan koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan
cara dialisis, yakni pemurnian medium pendispersi dari elektrolit.
Cara Pembuatan Koloid
1. Cara
Kondensasi
Dengan
cara kondensasi, partikel-partikel fase terdispersi dalam larutan sejati yang
berupa molekul atom atau ion diubah menjadi partikel-partikel berukuran koloid.
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
cara kimia dan cara fisika.
Cara ini
juga dapat dilakukan melalui reaksi – reaksi kimia, seperti reaksi redoks,
hidrolisis, dan dekomposisi rangkap atau dengan pergantian pelarut.
2. Cara
Dispersi
Dengan
cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi
dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik
(cara busur bredig).
a. Cara
Mekanik
Menurut
cara ini butir – butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid
sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium
dispersi.
Contoh:
sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan
suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu
dengan air.
b. Cara
Peptisasi
Cara
peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu
endapan dengan bantuan suatu zat pemeptasi (pemecah). Zat pemeptasi memecahkan
butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.
Contoh:
agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin,
dan lain-lain.
c. Cara
Busur Bredig
Cara
busur Bredig digunakan untuk membuat sol – sol logam.
Pudding
Puding adalah
nama untuk berbagai hidangan penutup yang
umumnya dibuat dari bahan-bahan yang direbus, dikukus, atau dipanggang. Istilah
puding juga dipakai untuk berbagai jenis pai berisi lemak hewan, daging, atau buah-buahan yang dipanggang.
Puding
dengan bahan baku susu (yogurt), tepung maizena, tapioka, atau
telur dihidangkan setelah didinginkan lebih dulu. Puding seperti ini rasanya
manis dengan perisa coklat, karamel, vanila,
atau buah-buahan.
Puding agar-agar dibuat
dengan mencampur agar-agar bersama susu, tepung maizena, atau telur kocok.
Puding agar-agar sering dihidangkan dengan saus yang disebut vla.
Tepung puding instan memudahkan orang membuat puding karena hanya perlu
dicampur susu atau air panas.
Kandungan
yang terdapat pada puding :
Jumlah per 0.5 cangkir (142 g)
|
Kalori 170
|
· %
Daily Value*
Total
lemak 4.5 g
|
6%
|
Lemak Jenuh 2.6 g
|
13%
|
Polyunsaturated fat (Lemak tak jenuh ganda/lebih) 0.3 g
| |
Monounsaturated fat (Lemak tak jenuh tunggal) 1.2 g
| |
Kolesterol 13
mg
|
4%
|
Sodium 139
mg
|
5%
|
Potassium 213
mg
|
6%
|
Total
Karbohidrat 28 g
|
9%
|
Serat Pangan 1.1 g
|
4%
|
Gula 17 g
| |
Protein 4.5
g
|
9%
|
Kafein 3
mg
|
Vitamin
A
|
3%
|
Vitamin
C
|
0%
|
Kalsium
|
15%
|
Besi
|
2%
|
Vitamin
D
|
15%
|
Vitamin
B-6
|
0%
|
Vitamin
B-12
|
6%
|
Magnesium
|
7%
|
BAB III ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat :
- 2 buah Cetakan puding
- 1 buah Panci (ukuran disesuaikan)
- 1 buah Sendok sup berukuran besar
- 1 buah Gunting
- 1 buah Kamera
- 1 buah Pisau
- 1-2 buah Mangkuk (ukuran disesuaikan)
3.2. Bahan :
Puding :
Puding :
- 1 bungkus Pudding rasa coklat
- 1 bungkus Pudding rasa vanilla
- 250 gram Gula putih (tambahkan sesuai selera)
Fla :
- 1 bungkus Fla (dapat disesuaikan)
- 200 ml Air hangat
BAB IV
WAKTU DAN CARA KERJA
4.1. Waktu
Waktu : (Hari, Tangga Bulan Tahun)
Tempat
: (Tempat di mana Anda/kalian membuat pudding) ex: Rumah Teman (AR)
4.2. Cara Kerja
Puding :
1. Menyiapkan panci, lalu masukkan air (sesuai takaran atau anjuran), dan tunggu hingga mendidih.
2. Memasukkan 1 bungkus pudding rasa coklat atau vanila ke dalam panci.
3. Menambahkan 125 gram gula putih atau sesuai selera.
4. Mengaduk secara perlahan dan merata sampai mendidih, aduk terus agar tidak ada bubuk pudding yang menggumpal.
5. Menyiapkan cetakan pudding dan basahi dengan air.
6. Menuangkan pudding rasa coklat/vanilla yang sudah siap ke dalam cetakan pudding.
7. Setelah selesai, simpan pudding di ruangan terbuka terlebih dahulu hingga pudding terasa hangat atau tidak terlalu panas.
8. Lalu, simpanlah di dalam kulkas dan tunggu hingga pudding dingin
dan mengeras.
9. Menghias pudding dengan menambahkan fla. Menambahkan fla rasa vanilla untuk pudding rasa coklat dan begitupula sebaliknya. Pudding siap
disajikan.
Fla :
- Masukkan fla bubuk ke dalam mangkuk.
- Menambahkan air hangat yang telah disediakan (sesuai anjuran).
- Mengaduk secara merata.
- Fla siap digunakan.
BAB V
HASIL PRAKTIKUM
5.1. Hasil Praktikum
Pudding merupakan koloid jenis emulsi padat yang dimana fase terdispersinya adalah cair (air), sedangkan fase pendispensinya adalah padat (bubuk agar-agar). Gelatin yang terkandung dalam pudding merupakan emulgator yang berfungsi sebagai pengemulsi dan pengikat air. Pudding merupakan salah satu contoh koloid.
Selain itu, pudding bersifat sol liofil. Di mana, sol liofil adalah sol dengan fase terdispensinya senang akan medium pendispensinya (senang akan cairan) atau dikatakan juga afinitas atau daya tarik terhadap mediumnya sangat kuat.
Proses pembuatan pudding adalah dengan cara kondensasi. Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid. Yang di mana proses kondensasinya dilakukan secara fisika yaitu pendinginan, penggantian pelarut dan pengembunan.
Sedangkan, pudding instan menebal oleh pati, yang merupakan molekul rantai panjang yang terdiri dari molekul glukosa. Sifat penebalan pati harus dilakukan dengan cara molekul pati terurai dalam cairan dasar, umumnya berbasis air. Mereka menggabungkan molekul air ke dalam struktur intrinsik mereka, menjebak mereka, dan menahan mereka dalam suspensi (Suspensi merupakan suatu campuran di mana paling sedikit satu komponen yang secara relatif mempunyai partikel besar yang akan saling tersebar dengan komponen lainnya). Ini bukanlah proses yang sama seperti emulsifikasi (Emulsifikasi adalah campuran dua cairan yang semula tidak campur, dengan membiarkan salah satunya mendispersi ke dalam cairan lain sebagai partikel kecil).
Perbedaan pudding instan adalah penggunaan modifikasi pati makanan, yang tidak memerlukan panas untuk mengaktifkan proses ini.
Pati lainnya, seperti tepung, tepung maizena, dan tepung kentang, memerlukan pemanasan sampai mendidih untuk mencapai hal ini. Molekul tepung jagung dan kentang pati akan putus setelah pemanasan berulang, menyebabkan makanan untuk kembali mencair, setidaknya sebagian.
Salah satu pati yang tidak rusak adalah tepung arrowroot, yang saya sarankan untuk setiap resep pati menebal yang akan dipanaskan kembali.
Tepung memiliki komponen lain yang dapat memberikan rasa seperti tepung, kecuali mereka matang, baik sebelum dimasukkan ke dalam resep atau memasak berkepanjangan setelah penggabungan.
6.1. Kesimpulan
Puding termasuk kedalam jenis koloid yang merupakan koloid
jenis emulsi padat. fase terdispersinya adalah cair, sedangkan fase pendispersinya adalah padat.
Puding dibuat dengan cara kondensasi dan termasuk ke dalam
produk koloid yang bernutrisi dan mudah dibuat.
Makasiihhh jadi ada pencerahan habis liat ini...
ReplyDeleteSama-sama... Semoga bermanfaat yahh ��
Deleteizin copy pembahasan dan kesimpulannya ya
ReplyDeleteAgar2 warna putih buat apa
ReplyDeletemana lampiran laporan praktikumnya, di daftar isi ada?
ReplyDeleteAgar agarnya untuk apa
ReplyDelete